Jumat, 26 September 2014

Materi II: Hakikat Manusia Menurut Islam


Garis Besar:
  • Konsep Manusia
- Siapakah manusia?
- Persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk lain.
  • Eksistensi dan Martabat Manusia
- Tujuan penciptaan manusia
- Fungsi dan peranan manusia
  • Tanggung jawab Manusia sebagai Hamba dan Khalifah Allah
- Tanggung jawab manusia sebagai hamba Allah
- Tanggung jawab manusia sebagai khalifah Allah
  • Istilah-istilah Penting
- Roh bersifat azali: roh merupakan wujud yang terbentuk secara abadi tanpa adanya permulaan.
- Biologis manusia: mempunyai hubungan dengan ilmu pengetahuan tentang gejala hidup manusia dan hubungan dengan sesamanya dan dunia di luar dari lingkungannya.
- Pembudayaan ilmu: proses memajukan budaya/ilmu menjadi suatu kebiasaan yang mutlak.
- Memikul amanah: memikul kepercayaan/pesan
  • Sasaran Pembelajaran
Setelah mempelajari tulisan ini Anda dapat:
  1. Menjelaskan perbedaan pandangan al-Quran dengan pendapat ulama Islam tentang konsep manusia.
  2. Melakukan ibadah dengan benar, karena memahami tujuan penciptaan manusia adalah beribadah.
  3. Berpikir dan bersifat sesuai dengan fungsi dan peran manusia menurut Al-Quran
  4. Berperilaku sesuai dengan tanggung jawab dirinya sebagai hamba dan khalifah Allah.
A. Pendahuluan

Pada diri manusia terdapat perpaduan sifat yang berlawanan, sesuai dengan nama dan sifat Tuhan yang berlawanan. Manusia adalah hadits (baru) ditinjau dari segi badaniyahnya dan azali dari segi roh Ilahinya. Dengan kata lain, jasad manusia adalah baru sedangkan rohnya adalah azali. Oleh karena itu pada diri manusia terdapat perpaduan sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Ketika Allah menyaksikan kesombongan iblis, yaitu tidak mau sujud kepada Adam, dalam Q.S. 38 (Shaad):75 Allah berfirman:
tA$s% ߧŠÎ=ö/Î*¯»tƒ $tB y7yèuZtB br& yàfó¡n@ $yJÏ9 àMø)n=yz £yuÎ/ ( |N÷Žy9õ3tGór& ÷Pr& |MZä. z`ÏB tû,Î!$yèø9$# ÇÐÎÈ  
“Allah berfirman: “Hai iblis apakah yang menghalangi kamu sujud kepada apa yang telah Aku ciptakan dengan kedua tangan Ku? Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang yang (lebih) tinggi? “
Kedua tangan dalam ayat tersebut, menurut Ibn al-‘Arabi, adalah nama atau sifat Tuhan yang berlawanan, baik nama aktif (al-asma’ al-fa’iliyyah) maupun nama reseptif (al-asma’ al-qabiliyyah). Nama aktif saling berlawanan seperti al-Anis (Yang Maha Ramah) berlawanan dengan al-Haib (Yang Pemalu).

B. Konsep Manusia

Siapakah Manusia?

Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies baru yang berasal dari spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi. Teori evolusi yang diperkenalkan Darwin pada abad XIX telah menimbulkan kepanikan, terutama di kalangan Gereja dan ilmuwan yang berpaham teori kreasi khusus. Apalagi setelah teori itu diekstrapolasikan oleh para penganutnya sedemikian rupa, sehingga seolah-olah manusia berasal dari kera. Padahal Darwin tidak pernah mengemukakan hal tersebut, walaupun taksonomi manusia dan kera besar berada pada super famili yang sama, yaitu hominoidae.

Darwin mengetengahkan banyak fakta yang nampaknya lebih berarti daripada pendahulunya. Darwin mengemukakan teori mengenai asal-usul spesies melalui sarana seleksi alam atau bertahannya ras-ras yang beruntung dalam memperjuangkan dan mempertahankan kehidupannya. Teori Darwin memuat dua aspek. Aspek pertama bersifat ilmiah, namun ketika diungkapkan dan dilaksanakan, ternyata aspek ilmiahnya sangat rapuh. Aspek kedua bersifat filosofis yang diberi penekanan oleh Darwin sangat kuat dan diungkapkan secara jelas. Teori evolusi tidaklah segalanya, bahkan Darwin sendiri menyadari seperti diungkapkannya:
“Tapi aku mempercayai seleksi alam, bukan karena aku dapat membuktikan, dalam setiap kasus, bahwa seleksi alam telah mengubah satu spesies menjadi spesies lainnya, tapi karena seleksi alam mengelompokkan dan menjelaskan dengan baik (menurut pendapatku) banyak fakta mengenai klasifikasi, embriologi, morfologi, organ-organ elementer, pergantian dan distribusi geologis.”

Evolusi manusia menurut ahli paleontologi dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu:

Pertama, tingkat pra-manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1924 yang dinamakan fosil australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecantropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil jenis ini ditemukan di Neander, karena itu disebut homo neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo soloensis).
Keempat, manusia modern atau homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.

Mencari makna manusia dilakukan melalui ilmu pengetahuan. Para ahli berusaha mendefinisikannya sesuai dengan bidang kajian (obyek materia) ilmu yang digelutinya.
Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat tergantung pada metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari.
Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (manusia berkeinginan). Menurut aliran ini manusia adalah makhluk yang memiliki prilaku interaksi antara komponen biologis (Id), psikologis (ego), dan sosial (superego). Di dalam diri manusia terdapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).

Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanicus (manusia mesin). Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan subyektif) dan psikoanalisis (aliran yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak). Behavior menganalisis perilaku yang nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek rasional dan emosionalnya.
Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk  yang bereaksi secara pasif pada lingkungan, tetapi sebagai makhluk yang selalu berusaha memahami lingkungannya, makhluk yang selalu  berpikir. Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir, memutuskan, menyatakan, memahami dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.

Para penganut teori humanisme menyebut manusia sebagai homo ludens (manusia bermain).  Aliran ini mengecam psikoanalisis  dan behavionarisme, karena keduanya tidak menghormati manusia sebagai manusia. Keduanya tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positip dan menentukan, seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi. Menurut humanisme manusia berperilaku untuk mempertahankan, meningkatkan dan mengaktualisasikan diri. Perdebatan mengenai siapa manusia di kalangan para ilmuan terus berlangsung dan tidak menemukan satu kesepakatan yang tuntas. Manusia tetap menjadi misteri yang paling besar dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sampai sekarang.

Konsep manusia dalam al-Qur’an dipahami dengan memperhatikan kata-kata yang saling menunjuk pada makna manusia yaitu kata basyar, insan, dan al-nas.  Allah memakai konsep basyar dalam al-Qur’an sebanyak 37 kali, salah satunya al-Kahfi:110, yaitu: Innama anaa basyarun mitslukum (Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Konsep basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis manusia, seperti asalnya dari tanah liat atau lempung kering (al-Hijr:33; al-Ruum:20), manusia makan dan minum (al-Mu’minuun:33). Basyar adalah makhluk yang sekedar berada (being) yang statis seperti hewan.
Kata insan disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 65 kali, di antaranya (al-Alaq:5), yaitu: ‘Allamal insaana maa lam ya’lam (Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep insan selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah (al-Ahzab:72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan. Kata al-nas disebut sebanyak 240 kali, seperti al-Zumar:27, Walaqad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal (Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam al-Qur’an ini setiap macam perumpamaan). Konsep al-nas  menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk sosial atau secara kolektif.

Dengan demikian al-Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial. Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih atau tunduk atau menentang takdir Allah.

Setiap manusia pasti memiliki potensi-potensi yang bisa ia kembangkan menjadi suatu hal yang berguna bagi dirinya maupun orang lain. Pada dasarnya manusia memiliki potensi yang bisa membawanya menjadi manusia yang lebih baik ataupun menjadi manusia yang tidak baik, tergantung upaya mereka untuk memaksimalkan potensi tersebut.

Karena manusia memiliki 2 unsur yang berbeda yaitu unsur fisik dan psikis, maka dari itu potensi-potensi yang manusia miliki akan berkembang pada 2 unsur tersebut. Selain potensi-potensi yang dimiliki manusia, manusia juga memiliki sifat-sifat alami yang nantinya akan menentukan akhir dari sebuah potensi yang dimiliki. Sifat-sifat tersebut antara lain:
  1. Fitrah. Fitrah adalah penciptaan atau kejadian. Jadi, fitrah adalah anugrah yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia sejak semula atau bawaan sejak lahir. Fitrah sangat mendukung sekali terhadap pengembangan potensi manusia yang nantinya berujung pada potensi yang positif. Hal tersebut bisa terjadi apabila manusia bisa memelihara dan mengembangkan potensinya secara baik. Namun jika manusia tidak bisa memelihara atau mengembangkan potensinya dengan baik, maka potensi yang dimilikinya akan cenderung membawa ke arah yang negatif.
  2. Nafs (Nafsu atau Jiwa) Nafsu adalah sisi dalam manusia yang berpotensi baik ataupun buruk. Nafsu diciptakan oleh Allah dengan tujuan menampung dan mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan (Shibab, 1996:286). Pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat dari pada potensi negatifnya, namun kemauan untuk berbuat baik manusia lebih kuat dari pada kemauan untuk berbuat baik. Oleh sebab itu, manusia dituntut untuk memelihara kesucian daripada nafsu yang dimiliknya.
  3. Qalb (Hati) Banyak orang mengartikan qalb sebagai hati. Secara bahasa, qalb bermakna membalik. Qalb tidak konsisten karena ada baik dan buruknya pula. Baik dan buruknya sifat seseorang sangat ditentukan oleh qalbnya. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya diri manusia terdapat segumpal daging. Apabila (segumpal daging itu) baik, maka baiklah seluruh dirinya. Dan apabila buruk, maka buruklah seluruh dirinya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah qalb (hati).”
  4.  Aql (Akal) Akal adalah sesuatu yang mengikat atau menghalangi seseorang agar tidak terjerumus kedalam kesalahan atau dosa. Harus ada keseimbangan antara kemampuan berpikir (akal) dengan dorongan moral agar menghasilkan sesuatu yang berguna.


Tujuan Penciptaan Manusia. Tujuan hidup manusia adalah beribadah kepada Allah semata, sebagaimana dalam QS. 51 (al-Dzariyaat): 56:
$tBur àMø)n=yz £`Ågø:$# }§RM}$#ur žwÎ) Èbrßç7÷èuÏ9 ÇÎÏÈ  
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.

Pengertian beribadah kepada Allah tidak melulu hanya saat kita melakukan sholat atau dalam kalimat lain tidak hanya berpatokan pada satu tindakan saja. Beribadah kepada Allah berarti kita menjalankan segala sesuatu yang diperintahkan Allah dengan tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Untuk itu kita harus melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas agar kita menjadi khalifah di bumi ini yang bertugas untuk mengelola alam semesta.

Dengan demikian, tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah baik dalam bentuknya yang umum maupun dalam bentuk khusus. Ibadah dalam bentuk umum ialah melaksanakan hidup sesuai ketentuan-ketentuan Allah, sebagaimana diajarkan al-Quran danSunnah Rasul. Ibadah dalam pengertiam umum mencakup segala macam perbuatan, tindakan dansikap manusia dalam hidup sehari-hari. Sedangkan ibadah dalam bentuk khusus (mahdhah) yaituberbagai macam pengabdian kepada Allah yang cara melakukannya sesuai dengan ketentuansyara.Dalam bidang aqidah, fungsi manusia terhadap Allah adalah meyakini bahwa tiada Tuhan yangberhak disembah melainkan Allah. Bertuhan kepada selain Allah berarti suatu penyimpangan darifungsi manusia terhadap Allah. Bertuhan kepada Allah adalah sesuai sifat dasar manusia yaitu sifatrelegius, tetapi sifat "hanief" yang ada pada manusia membuat manusia harus condong kepadakebenaran yaitu mentauhidkan Allah.

Fungsi dan Peran Manusia. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Untuk itu, Allah memberikan tugas kepada manusia untuk menjadi khalifah atau penguasa di bumi ini. Khalifah di sini berarti manusia bertugas untuk mengelola dan mengendalikan segala sesuatu yang ada di muka bumi. Di samping itu, manusia juga dituntut pertanggung jawaban atas segala sesuatu yang dilakukannya di dunia. Itulah sebabnya apabila manusia melakukan pelanggaran atau menyimpang dari aturan Allah, maka ia akan mendapatkan hukuman di akhirat kelak.
Sebagai manusia yang bertugas mengelola segala macam urusan yang ada di muka bumi, maka manusia diwajibkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang berguna bagi semua makhluk yang ada di muka bumi. Untuk itu setiap ketika kita ingin mengawali segala aktifitas, hendaklah kita membaca basmalah terlebih dahulu agar apa yang kita kerjakan mendapatkan ridho dari Allah SWT.

Sumber: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI,. Materi Instruksional Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum. (Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen Agama RI, 2004).

30 komentar:

  1. Assalamu alaikum pak. Saya amaliyah akkas dri klas c.94 begini pak. Kan pada hakikatnya, manusia diciptakan semta mata. Untuk menyembah kpada Allah, nah jika melihat situasi sekrang pak. Banyak orang yang menyembah kpada Allah, rajin shalat, puasa, zakat. Namun disisi lain, ia juga melakukan maksiat. Nah bagaimana hukum ibadah bagi orang yg separti itu pak??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
      Saya akan menanggapi pertanyaan dari saudari Amaliyah Akkas, Nah begini menurut saya memang rasa – rasanya sudah tidak asing lagi di telinga kita tentang hal itu, saya juga pernah dengar bahwa istilah itu dinamakan STMJ (Sholat Terus Maksiat Jalan), menurut saya perilaku tersebut merupakan perbuatan yang sangat berbahaya dan sangat dibenci oleh Allah. Maka sudah jelas bahwa apabila ALLAH membenci perbuatan tersebut maka perbuatan tersebut akan menimbulkan dosa.
      Allah subhanahu wata’ala berfirman :
      إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
      Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan – perbuatan) keji dan munkar (QS Al Ankabut : 45)
      Di dalam ayat diatas Allah jelas – jelas mengatakan bahwa sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar (maksiat). Jika kita mau jujur dan terbuka, maka sesungguhnya saat ini sebagian manusia memang sedang main – main dengan sholatnya. Mereka sholat tapi tetap saja melakukan kemaksiatan kepada Allah. Mereka semua berdakwah tapi tetap saja melakukan kemaksiatan kepada Allah. Baik secara sadar maupun tidak sadar mereka semua masih STMJ. Bukan kah hal itu mempermainkan agama.

      MARDIANA C.91

      Hapus
    2. NURHALISA C.93

      Sy ingin menjawab pertanyyaan dr saudari amaliyah akkas
      kalau menurut saya amal ibadah org seperti itu tidak ditrrima oleh allah swt. Karena percuma kt menyembah kpd allah jika kita masih berbuat dosa. Krn sesungguhnya perbuatan maksiat adalah dosa besar. Dan kt jg ketahui allah membenci orang yg berbuat seperrti itu
      trima kasih

      Hapus
  2. Assalamu’alaikum Wr.Wb Pak ...
    Saya Megawati Jalaluddin Akbar dari kelas C.92. Saya mau bertanya tentang tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah baik dalam bentuknya yang umum maupun dalam bentuk khusus terus bagaimana orang yang lebih mementingkan akhiratnya ,tidak seimbang antara dunia akhirat dan tidak bersosialisasi dengan orang sekitarnya sehingga urusan dunianya tdk terpenuhi. bagaimana pendapat Bpak tentang org yg seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasulullah SAW bersabda:
      عَنْ اَنَسِ ابْنِ مَالِك قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمْ: لَيْسَ بِخَيْرِكُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لآِخِرَتَهُ وَلاَ آخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتىَّ يُصِيْبَ مِنْهُمَا جَمِيْعًا فَإنَّ الدُّنْيَا بَلاَغٌ اِلَى اْلآخِرَةِ وَلاَ تَكُوْنُوْا كَلاًّ عَلَى النَّاسِ ﴿ رواه الديلمى وابن عساكر عن انس

      “Dari Anas Ibn Malik, ia berkata bahwa Rasulullah Saw. Bersabda: “Tidak ada kebaikan bagi kalian orang yang meninggalkan dunianya untuk akhiratnya, dan orang yang meninggalkan akhiratnya untuk dunianya saja sehingga dia memperoleh keduanya secara bersamaan. Karena sesungguhnya dunia itu yang menyampaikan ke akhirat. Dan janganlah kalian membuta penat (menyusahkan) atas manusia.” (HR. Dailami dan Ibnu Assakir dari Anas).

      kita tdk hanya harus mengejar akhirat semata,, kita harus menyeimbangkan antara dunia dan akhirat krn seperti yg dikatakan di hadits "sesungguhnya dunia itu yang menyampaikan ke akhirat"

      Elisa Putri
      C.94

      Hapus
    2. السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
      saya, HENDRAYANA/C.94/1447142028
      adapun komentar/pendapat saya,
      orang yang Lupa akan dunianya dan mengutamakan akhiratnya (Tidak seimbang).
      orang tersebut termaksud dalam kategori egois atau mementingkan dirinya sendiri dan lebih mementingkan akhirat ,sehingga lupa akan kodratnya Sebagai manusia yang menetap sementara didunia "Bersosialisasi, kerjasama, berbagi ilmu dll).

      لَيْسَ بِخَيْرِ كُمْ مَنْ تَرَكَ دُنْيَاهُ لِاخِرَتِهِ وَلاَ اخِرَتَهُ لِدُنْيَاهُ حَتّى يُصِيْبُ مِنْهُمَاجَمِيْعًا
      فَاِنَّ الدَّنْيَا بَلَاغٌ اِلَى اْلاخِرَةِ وَلَاتَكُوْنُوْا كَلًّ عَلَى النَّاسِ ( رواه ابن عسا كرعن انس )
      Artinya : “Bukanlah orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang meninggalkan kepentingan dunia untuk kepentingan akhirat, dan juga bukan orang yang meninggalkan akhirat untuk kepentingak dunia. Maka yang terbaik dia antara kamu adalh orang yang mampu memadukan di antara keduanya. Sesungguhnya kehidupan dunia mengantarkan kamu kepada kehidupan akhirat dan janganlah kamu menjadi beban orang lain.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari Anas, dalam kitab tafsir Al-Kasysyaf jilid 4 hal. 1670)

      terima kasih.

      Hapus
  3. Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu.
    Yang ingin saya tanyakan yaitu:
    1. Berdasarkan materi di atas yaitu pada bagian “Teori evolusi yang diperkenalkan Darwin pada abad XIX telah menimbulkan kepanikan, terutama di kalangan Gereja dan ilmuwan yang berpaham teori kreasi khusus”, Mengapa timbul kepanikan di kalangan Gereja dan ilmuan yang berpaham teori kreasi khusus?

    2. “Teori Darwin memuat dua aspek. Aspek pertama bersifat ilmiah, namun ketika diungkapkan dan dilaksanakan, ternyata aspek ilmiahnya sangat rapuh. Aspek kedua bersifat filosofis yang diberi penekanan oleh Darwin sangat kuat dan diungkapkan secara jelas”. Dapatkah Bapak memberikan contoh atau penjelasan dari aspek ilmiah dan aspek filosofis?

    3. Kemudian, saya ingin bertanya bagaimana proses terbentuknya manusia dari jaman tingkat pra-manusia ke manusia modern, apakah langsung terbentuk dengan begitu saja, atau alamlah yang membuatnya mengalami proses terbentuk sehingga menjadi manusia seperti manusia yang sekarang ini? Dan apabila alam yang mengubahnya apakah bentuk kita yang sekarang ini akan berubah lagi seiring berjalannya waktu seperti perubahan jaman tingkat pra-manusia ke manusia modern ini.

    Wassalamualaikum warahmatulullahi wabarakatu


    MARDIANA C.91

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu Alaikum wr. wb.

      Saya ingin menjawab pertanyaan no. 1
      Menurut saya sebab timbulnya kepanikan di kalangan gereja dan ilmuan yg brpaham teori kreasi khusus krn namaNya saja Teori Kreasi Khusus,, orang2 yg berpaham teori ini menganggap bahwa kehidupan diciptakan oleh zat supranatural (Ghaib) pada saat yang istimewa.. jelas mereka merasa panik krn Charles Darwin mengemukakan teori yang mengatakan bahwa manusia pada mulanya berasal dari kera yang mengalami evolusi sehingga menjadi manusia modern seperti yg sekarang ini.
      Terima Kasih
      Assalamu Alaikum wr. wb.

      Elisa Putri
      C.94

      Hapus
    2. Assalamu Alaikum wr. wb.

      Kali ini saya ingin menjawab pertanyaan no. 2
      Menurut saya Aspek ilmiah darwin, yg di ungkapkan .. contohnya Lama berlangsungnya evolusi manusia tersebut.
      selanjutnya Aspek filosofis ,, yg diberikan penekanan sangat kuat dan diungkapkan secara jelas.. contohnya melihat dari fosil-fosil yg ada dan banyaknya kesamaan/hampir sama antara kera dan manusia seperti bentuk tubuh dan jumlah kromosom juga hampir sama

      Elisa Putri
      C.94

      Hapus
  4. Assalamu Alaikum wr wb. Sebelumnya terima kasih kpa saudari Mardiana yang telah menanggapi pertanyaan saya, namun mungkin Anda tidak terlalu paham dgan pertanyaan sya, sebenarnya saya memahami peryataan anda ttg istilah STMJ itu. Dan anda menjelaskan ttg hakikat shalat, serta mengeluarkan ayat ttg hal itu. Namun pertanyaan saya ialah hukum dari ibadah yg dilakukan bagi seseorg yg STMJ.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimah kasih atas konfirmasinya, nah begini menurut saya, bukankah saya sudah terahkan di tanggapan saya bahwa "perilaku tersebut merupakan perbuatan yang sangat berbahaya dan sangat dibenci oleh Allah. Maka sudah jelas bahwa apabila ALLAH membenci perbuatan tersebut maka perbuatan tersebut akan menimbulkan dosa". dan semua amal ibadah yang telah di lakukannya omong kosong dengan kata lain. dia telah mempermainkan agamanya. Maksudnya begini, kan saya sudah berikan ayat tentang shalat, nah apabila orang tersebut shalat namun berbuat maksiat pula, maka semua amal ibadahnya takkan di terimah bukankah shalat mencegah dari perbuatan maksiat. terus kenapa org tersebut rajin shalat tapi tetap melakukan maksiat? nah itulah tadi yang saya katakan, orang tersebut mempermainkan perintah ALLAH, dan menurut saya dia takkan mendapatkan amalan atau pahala apapun, dan Hukum ibadah tersebut tidak di terimah dan mungkin bisa-bisa menimbulkan dosa" .
      Itu menurut saya, saya tidak tau apa yang saya utarakan salah atau benar. untuk lebih jelasnya nanti Bapak yang akan menjelaskan. Terimah kasih

      Hapus
  5. Nama : Nurhalisa
    kelas : C.93
    Assalamualaikum Pak Saya mau tanya, manusia itu diciptakan didunia ini utamanya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Yang sy tau apabila kita dekat dengan Allah SWT artinya kita menjalankan semua perintahnya dengan baik. apbila kt mngrjkan perintahnya Maka kita akan diberikan kemudahan dalam hidup kita dan diberi rizki yang cukup. Nah yg mau saya tanyakan, kenapa orang yang beragama selain agama islam terkadang kehidupannya lebih baik dibandingkan dengan orang islam yang selalu menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya. Padahal di dlm al-qur'an ada ayat-ayat yang menjelaskan bahwa jika kita dekat dengan Allah maka semua masalah dan keinginan kita akan tersselesaikan. Tapi malah sebaliknya, terkadang org yg kuat agamanya kehidupannya dipenuhi dengan cobaan.
    Bagaimana mnurutta pak? Apakah itu trmasuk ujian allah? Atau bagaimana pak? Mohon penjelasannya. Trima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya setuju dengan apa yang dikatakan saudari Amaliyah Akkas, sekedar tambahan ALLAH tidak akan menguji suatu hambahnya di luar batas kemampuan hambahnya itu sendiri, dan ALLAH tak hanya memberikan ujian dengan cara cuma-cuma, maksudnya pasti ujian yang di berikan ALLAH membuat perjalanan hidup kita lebih baik. Contohnya saja seperti dikatakan saudari Amaliyah Akkas, Apabila kita diberi ujian karena teguran, ALLAH pasti ingin membuat hidup kita lebih baik, dan apabila ALLAH memberi ujian untuk menguji hambah yang selalu taat kepadanya, Maka akan ada kejutan-kejutan di akhirat nanti apabila di dunia belum bisa terbalaskan apabilah manusia itu mampu untuk melewati ujian tersebut.
      KATA KUNCI : Apabilah kita berbuat sesuatu yakinlah ALLAH pasti melihat kita, apabilah ALLAH memberi ujian pada kita baik berupah teguran maupun ujian yakinlah ALLAH ingin hambahnya lebih baik :) .

      Belum tentu orang yang beragama lain yang hidupnya di dunia lebih baik , belum tentu hidupnya di akhirat sama seperti enaknya hidupnya di dunia. Tergantung dari orang itu sendiri bagaimana menanggapi ujian tersebut. hidup enakpun merupakan suatu ujian, jangan beranggapan bahwa hidup susah itu merupakan suatu ujian, tidakkk .. hidup enak pun merupakan suatu ujian bagaimana dia memanfaatkan hartanya dengan baik.

      Hapus
  6. Assalamu Alaikum wr wb. Kalau boleh menanggapai, sya ingggapi dari pertanyaan saudari Nurhalisa Lisa, kebetulan pertanyaan saudari juga pernah sya tanyakan pada guru sya, kemudian beliau menanggapi, yang intinya bahwa, memang qt melihat kenyataan seperti itu, namun perlu qt ketahui bahwa, Allah menguji hambanya sebelum mengangkat derajat hambanya, baik dengan kesehatan, harta, dan tahata.. dan ingat lima perkara sebelum lima peerkara, sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, kaya sebelum miskin, dan hidup sebelum mati. Biarlah kita miskin di dunia yang hanya sementara ini, tapi di akhirat nanti Allah menjanjikan kehidupan yang luarbiasa indahnya, Allah sediakan Istana yang Indah, bidadari dan bidadara, dan disanalah kehidupan yg sesungguhnya, nah untuk mendapatkan kebahagiaan yg seperti itu, tentunya qt harus menjalankan perintahNya dan menjahui segala laranganNya. Dan pertanyaan kedua dari saudari, sya menanggapi bahwa, dari buku yg saya baca yang di tulis oleh ulama qt M.Quraisyihab, beliau mengatakan bahwa, musibah yang diturunkan oleh Allah, mempunyai dua tujuan, 1. Sebagai musibah (paccalla) bagi meraka yang telah berbuat maksiat kapdaNya sebagai peringatan terhadap apa yang telah mereka kerjakan 2. Sebagai cobaan bagi mereka yg senantiasa istiqomah menjalankan perintah Allah, dan jika mereka sabar dan tabah menghadapi, maka niscaya Allah akan mengangkat derajat mereka, dan menjanjikan surga di akhirat kelak.

    BalasHapus
  7. Terima kasih kepada saudari mardiana atas jawaban yg baik saudari, nah yg dari jawaaban anda yang mengatakan bahwa hukum ibadah orang yang STMJ itu adalah sia sia, nah manusiakan tidak ada yang sempurna, pasti pernah melakukan yang namanya dosa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimah kasih atas respon dari saudari Amaliyah Akkas.
      Iya, saya tau bahwwa manusia tidak ada yang sempurna. Tapi apakah pantas manusia itu dikatakan tidak ada yang sempurna, apabila ia rajin beribadah, shalat, zakat, namun berbuat maksiat. Bukan kha manusia itu sendiri menyadari apa yang dia lakukan. Tidak ada kah kesadaran dari manusia itu sendiri bahwa apa yang di lakukan akan menghapus amalan-amalannya.
      Dan masalah manusia tidak sempurna dan selalu hilaf itu, saya kira tergantung dari manusia itu sendiri, apabilah iya melakukan shalat, ibadah, zakat, dan puasa itu dengan tulus semata-mata ingin bertaqwa kepada ALLAH, saya yakin dia takkan perna bisa berbuat yang namanya STMJ .

      Hapus
  8. Assalamialakum wr. wb
    Nama :tuti ayu erfiyana b
    Kelas :C.94
    Menurut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai homo volens (manusia berkeinginan). Menurut aliran ini manusia adalah makhluk yang memiliki prilaku interaksi antara komponen biologis (Id), psikologis (ego), dan sosial (superego). Di dalam diri manusia terdapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
    Yang sya ingin tanyakan Pak, apa maksud dari manusia berkeinginan??? dan manusia sebagai unsur animal(hewani)???terima kasih
    Wassalamualaikum wr. wb

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum wr.wb
    Nama : A.Nurmalasari A.N
    Kelas : C.91
    Bertuhan kepada Allah adalah sesuai sifat dasar manusia yaitu sifatrelegius, tetapi sifat "hanief" yang ada pada manusia membuat manusia harus condong kepadakebenaran yaitu mentauhidkan Allah. Apa maksud dr pernyataan tersebut? Jika manusia memeliki sifat dasar yaitu bertuhan kpd Allah, Tp knp msh ada manusia yg bertuhan selain kpd Allah? mohon penjelasannya Pak.

    Terima Kasih.

    BalasHapus
  10. Assalamu alaikum wr.wb.
    Nama : Sri Wahyuni.IR ( C.93 )

    Menurut ilmu agama yang pernah saya pelajari, manusia pertama adalah Nabi Adam as, tapi menurut sejarah, manusia pertama adalah manusia purba.
    Yang ingin saya tanyakan siapakah manusia pertama yang sebenarnya, mohon penjelasannya pak ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamualaikum wr. wb
      Nama:tuti ayu erfiyana b (C.94)

      saya akan mncoba untuk mnjwabnya,baiklah Manusia pertama kali d ciptkan oleh Allah adalah Adam as dan di ciptkannya Hawa sbgai istrinya, manusia purba itu manusia prtma pd zaman sejarah yg hanya d tmukan oleh peneliti (sejarawan) .

      Hapus
  11. assalamualaikum wr.wb
    a.nur afika
    C.9.1
    pak, apa yang dimaksud dengan evolusi tingkat pra-manusia dan evolusi tingkat kera ?
    mohon penjelasannya pak ?
    terima kasih :)

    BalasHapus
  12. Assalamualaikum wr.wb
    Nama : A.Nur Afika
    Kelas : C.91
    pak kenapa didalam diri manusia terdapat unsur animal(hewani),rasional(akali) dan moral(nilai)?

    terima kasih

    BalasHapus
  13. Assalamualaikum wr.wb
    Nama : A.Nur Afika
    Kelas : C.91

    Dalam bidang aqidah, fungsi manusia terhadap Allah adalah meyakini bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah. Bertuhan kepada selain Allah berarti suatu penyimpangan dari fungsi manusia terhadap Allah .
    yang saya tanyakan apa yang dimaksud suatu penyimpangan dari fungsi manusia terhadap Allah ?

    terima kasih

    BalasHapus
  14. Assalamualaikum .
    Sya wiwik cahyani kwlas c9.2
    Saya ingin bertanya bgemna sebenar.y oenyembahan manusia yg smpurna drii seseorang manusia yg akn mnjadikan dirinya sbgaii khalifah d muka bumi . terimaksih
    Wassalamualaikum .

    BalasHapus
  15. Assalamu alaikum wr.wb.
    Pak, apa mksd dari teori behaviorisme yg menyatakan bhw sgla tingkah laku manusia terbentuk sbg hasil proses pembelajaran terhadap lingkungannya, bukan karena aspek rasional dan emosionalnya.???
    wassalamu alaikum wr.wb

    Handayani Putri
    C.92

    BalasHapus
  16. assalamu alaikum pak
    saya ingin bertanya :
    1. mengapa manusia dikatakan sebagai Hadits (batu) dan Azali
    2. apa yang membedakan behavior dengan psikoanalisis.? apakah yang dimaksud itu? coba anda jelaskan dan berikan contohnya !

    Nur Aminah
    C.93

    BalasHapus
  17. Assalamualaikum wr. wb
    Nama; Tuti ayu Erfiyana b
    Kelas:C94

    Saya ingin bertanya:
    Pak apakah manusia yang tidak mengerjakan perintah Allah SWT dapat di katakan Khalifah di muka bumi?? karena Penyembahan yg sempurna dari seorang manusia akan menjadikan dirinya sebagai Khalifah di muka bumi dalam mengelola kehidupan alam semesta.

    terima kasih
    Wassalamualaikum wr.wb

    BalasHapus
  18. Pada potensi manusia telah dijelaskn bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi yang bisa membawa nya menjadi manusia yang lebih baik(positif) ataupun menjadi manusia yang tidak baik(negatif)
    Yang saya ingin tanyakan, solusi apakah yang dilakukan untuk mengatasi potensi manusia yang tidak baik(negatif) tersebut agar bisa berubah/terarah menjadi manusia yang lebih baik(positif)?
    Dan adakah masalah yang tidak bisa di jangkau/diatasi oleh manusia?

    Yumi karmilani
    C.93

    BalasHapus
  19. NURHALISA C.93

    Pak sy ingin menanggapi dari teori darwin yg mengatakan manusia itu berasal dari kera. Kalau menurut pandangan islam sekiranya kita sudah ketahui kalau manusia itu tercipta dari sari patih tanah dari nenek moyang kt adam dan hawa dan dari tulang rusuk adam. Jdi intinya sy kurang setuju dgn teori tersebut krn sy berlebihan jika dikatakan manusia itu berasal dr kera. Dan sy jg prnh mlht di tv kalau teori darwin mengenai itu sudah dibantah.

    Dan juga kan manusia itu diciptakan sebagai seorang khalifah dimuka bumi, tetapi kenapa masih byk saja manusia yg tdk menjalankan tugasnya sbg seorang khalifah? Terkadang kerjanya hanya merusak sj.
    thanks

    BalasHapus
  20. assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
    nama saya Irfan rais dari kelas c.94, saya ingin brtanya pak.. apakah selain daripada sumber hukum dalam islam bukan sumber hukum ?Jika ya apakah kita halal memakai selain sumber hukum Islam itu untuk memecahkan persoalan/perselisihan diantara kaum Muslimin/muslimah ?
    trimah kasihh

    BalasHapus